Trauma Dengan Perceraian Orangtua
Trauma dengan perceraian orangtua.- Sadar atau tidak disadari bahwa perceraian orangtua akan menyumbang perkembangan psikologis anak. Bahkan,sebagian anak yang tidak bisa menerima perceraian orangtua akan mengalami hal-hal yang berdampak sangat besar dalam perkembangan hidup mereka. Bahwa sejatinya sebuah keluarga bisa memberikan rasa aman dan damai namun jika yang di lihat dan di dengar adalah pertikaian atau percekcokan kedua orangtua maka tentu akan memberikan efek trauma.
Proses traumatik tidak membutuhkan waktu lama untuk menjadikan seseorang memiliki beban psikologis namun dalam kasus perceraian maka terjadi sebuah proses yang berkelanjutan yang akan membebani siapapun orang yang berada disekitarnya. Tengoklah beberapa kasus perceraian yang di awali dengan drama pertikaian lalu di lanjutkan dengan proses perceraian di pengadilan dan dilanjutkan pula dengan hak asuh anak, pembagian harta waris dan sebagianya-dan sebagainya. Tentu keadaan iniĀ tidaklah mudah untuk jalani dan karenanya memberikan efek trauma.
Sehingga tidak jarang anak-anak yang di keluarga mereka mengalami permasalahan dengan perceraian memiliki permasalahan dengan diri mereka diantaranya;
- Tidak percaya diri. Merasa menjadi pribadi yang tidak utuh karena keluarga yang berpisah dan tidak layak bergaul dengan teman.
- Tidak mudah untuk percaya dengan orang lain. Perceraian mengindikasikan bahwa sulit untuk bisa membangun sebuah hubungan antar individu.
- Hilang keinginan untuk berinteraksi dan lebih menyukai untuk sendiri.
- Mudahterpengaruh dengan hal-hal negatif. Dampak percerain menjadikan anak rentan dan mudah mengikuti hal-hal negatif seperti pergaulan bebas, kriminalitas, minuman keras dan sebagainya.
- Muncul pikiran-pikiran negatif yang berdampak pada menyalahkan diri sendiri akibat situasi yang tidak bisa di cegah.
- Suasana hati yang bisa berubah-ubah dan mengakibatkan stress berkepanjangan.
- HIlang fokus dalam aktifitas yang diakibatkan adanya rasa takut, cemas, trauma, dan sebagainya.
Dalam beberapa kasus traumatik yang diakibatkan oleh trauma perceraian orangtua dapat ditemukan diantarnya adalah :
- Takut dengan kerumunan orang banyak karena pernah di bully sewaktu kecil akibat perceraian orangtua. Misalkan, mendengar tetangga atau teman yang membahas percerian di keluarga mereka.
- Memilih untuk tidak menikah karena hanya akan menyebabkan penderitaan.
- Hubungan yang selalu kandas/gagal karena memliki rasa curiga yang tinggi terhadap pasangan.
- Penyimpangan seksual karena merasa lebih nyaman dengan sesama jenis ketimbang lawan jenis.
- Trauma dengan suara keras dan mudah panik karena sering mendengar teriakan dan pertikaian.
- Selalu merasa bersalah dan memilih menyiksa/menyakiti diri sendiri dalam mencari perhatian.
- Dan sebagainya.
Setiap pasangan menginginkan agar rumah tangga bisa abadi hingga kematian memisahkan namun apa daya jika takdir berkehendak. Oleh karenanya penting untuk memperhatikan agar proses perpisahan juga memperhatikan dampak psikologis terhadap anak. Jika ada anggota keluarga mengalami trauma seputar permasalahan perceraian maka bisa hubungi kami untuk melakukan sesi Hipnoterapi di nomor 0812-8685-5700. Kami akan bantu bagaimana agar trauma tersebut bisa di damaikan dan menjadikan putra-putri anda bisa tumbuh dewasa tanpa membawa trauma masa lalunya.
Semoga bermanfaat.
Rumah Hipnoterapi Adam Hidayat
Leave a Reply