Cemas dan Takut Berlebihan
Cemas dan takut berlebihan saat ini banyak diderita oleh berbagai kalangan. Mulai dari remaja hingga orang dewasa dan lanjut usia. Cemas dan takut berlebihan datang bukan tanpa sebab. Umumnya mereka yang mengalami cemas dan takut berlebihan seringkali mengucapkan kata-kata sebagai berikut :
- “Saya takut Pak…”
- “Saya khawatir kalau…..”
- “Kalau Saya…. maka Saya akan……”
- “Saya tidak enak, nanti…”
Pernahkah anda mengatakan kalimat-kalimat diatas?. Ada ucapan yang membuat anda seperti tertahan dan rasanya tidak berani untuk melakukan sesuatu . Rasa seperti takut dan cemas yang berlebihan. Semakin hari rasa itu semakin bertambah dan bertambah lagi hingga anda seperti dikuasai oleh perasaan cemas dan takut tersebut. Bahkan rasa itu terus hadir dan menyebar hingga kepada apapun yang anda lakukan sehari-hari, anda benar-benar dibuat tidak berdaya. Seperti : takut mati, takut ditinggal orang yang dicintai, takut dengan situasi saat ini, takut terkena penyakit, dsb.
Sejatinya semua orang pasti memiliki rasa takut dan cemas. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar, itu adalah bukti bahwa diri anda memiliki alarm atau pengingat. Ya…pengingat bagi anda di dalam melakukan sesuatu agar lebih baik, lebih hati-hati, lebih waspada, lebih dipersiapkan dan lebih dipahami. Namun apa jadinya jika ternyata pengingat ini sudah tidak bekerja dengan baik lagi? Jika pengingat ini bekerja dalam kondisi overreactive atau dapat dikatakan mengalami kerusakan (disorder).
Kalau pengingat diri bekerja dengan normal, maka segalanya sebenarnya akan baik-baik saja. Silahkan diingat kembali pengalaman ketika dahulu anda menghadapi ujian di sekolah, rasa takut tidak lulus atau rasa cemas tidak bisa mengerjakan soal-soal malah membuat anda belajar dengan giat, ikut les tambahan, belajar kelompok, rajin membuat kesimpulan, berlatih soal-soal ujian, bahkan kadang sampai lupa makan dan harus begadang hanya untuk bisa lulus. Artinya, rasa cemas dan takut itu pada dasarnya dapat membantu anda agar lebih siap dan berani dalam menghadapi ujian di sekolah.
Cemas dan takut yang tidak semestinya dapat ditandai dengan hal-hal berikut ini :
- Sudah berpikir diawal bahwa segala sesuatunya akan berdampak buruk untuk diri sendiri dan orang lain
- Setiap kejadian atau peristiwa selalu dikaitkan dengan gambaran yang menakutkan
- Sulit unutk mengambil keputusan yang cepat dan tepat
- Mempertimbangkan segala sesuatunya terlalu dalam dan hasilnya selalu memberi dampak negative
- Sulit menerima keadaan
- Mudah panik
Kecemasan memiliki beragam tingkatan, mulai dar itingkatan yang terendah, sedang, berat hingga tingkatan panik. Dalam tingkatan panik, maka seseorang telah berada pada kondisi dikuasai oleh rasa cemas dan takutnya. Dirinya sudah tidak berdaya karena alarm atau pengingat diri bekerja dengan sangat berlebihan, dari hal yang sepele bahkan sampai bisa membuat sebuah gambaran berlebihan atas peristiwa yang akan berdampak buruk kepada dirinya. Akhirnya, sumber kecemasan dan ketakutan tersebut sulit untuk diidentifikasi karena sudah membentuk sebuah kumpulan yang saling kait mengkait antara satu dan yang lainnya.
Bagi anda yang mengalami hal-hal seperti yang telah diulas di atas,maka hal-hal berikut ini menjadi sangat penting untuk anda ketahui agar anda bisa mengurangi rasa takut dan cemas yang berlebihan :
- Tidak sabar dengan PROSES. Rasa cemas dan takut yang anda alami adalah bagian dari diri anda, yang tumbuh bersama selama hidup. Rasa itu berkembang tanpa anda sadari sehingga menjadi sebuah pemrograman baru yang mengganggu anda. Untuk itu,temukan teknik penyembuhan yang tepat, lakukan teknik penyembuhan tersebut dengan konsisten dan penuhkeyakinan.
- Tidak yakin akan sembuh. Memiliki keyakinan yang salah bisa membawa pikiran pada rasa frustasi atau tidak berdaya. Hal inilah yang sangat disenangi oleh rasa cemas dan takut, oleh karena itu yakinlah bahwa pengalaman tidak menyenangkan ini pasti berlalu.
- Beranggapan bahwa hidup itu berat. Ingat! hidup ini adalah ada bagian dari rencana Yang Maha Kuasa, oleh karenanya dibutuhkan keikhlasan serta kesabaran.
- Fokus-lah pada solusi. Jangan hanya sibuk mencari penyebab atau akar permasalahan saja. Cari dan temukan solusi anda untuk keluar dari permasalahan ini.
- Labelling, yakni melabelisasi diri dengan hal-hal terburuk dan tidak berpikir positif. Sugesti positif apa yang bisa anda berikan ke diri sendiri?
- Selalu berpikir negatif. Hindari meyakini bahwa ujung-ujungnya adalah penderitaan dan kematian.
- Sering menunda. Beranilah untuk melangkah.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan jika anda membutuhkan konsultasi atas hal-hal yang anda alami silahkan hubungi Rumah Hipnoterapi Adam Hidayat.
Pusat Hipnoterapi Jakarta
Leave a Reply