Teknik Percaya Diri Berbicara Di Muka Umum

Teknik Percaya Diri Berbicara Di Muka Umum

Teknik percaya diri berbicara di depan umum – Ketika awal dahulu saya menjadi pembicara public, demam panggung pernah saya alami. Ketakutan jika melakukan kesalahan, ditertawakan audience , gerogi, cemas, semua perasaan-perasaan itu membaur menjadi satu. Namun keinginan untuk bisa dan berhasil juga ada. Sehingga saya yakin bahwa saya pasti bisa dan harus belajar bagaimana teknik percaya diri berbicara di muka umum.

Hal pertama yang saya lakukan agar saya bisa tampil percaya diri adalah dengan membangun mindset positif. Mindset positif mengenai berbicara di depan umum. Saya munculkan di pikiran bahwa berbicara di depan umum adalah suatu hal yang sangat bermanfaat dan menyenangkan. Bisa tampil, lalu membawakan materi dan berbagi ilmu kepada pendengar merupakan sesuatu yang mulia. Sehingga saya meyakini bahwa pekerjaan yang mulia ini patut untuk di cintai. Saya harus menemukan cara bagaimana berteman dengan ketakutan berbicara di depan umum ini. Bahkan saya sangat senang sekali ketika membaca sebuah penelitian yang menjelaskan bahwa ketakutan berbicara di muka umum merupakan ketakutan nomor satu di dunia. Bahkan mengalahkan ketakutan pada kematian, ketinggian, kemiskinan, serangga, dan sebagainya. Sehingga hal ini makin memberanikan diri saya dan meyakini bahwa bukan saya saja yang takut namun semua orang di dunia ini merasakannya juga.

Semakin saya bangun mindset positif dalam diri saya semakin saya merasakan saya mampu untuk tampil dan berbicara di depan umum. Tidak lupa saya tambahkan sugesti positif yang saya ucapkan setiap hari. Demi menguatkan sugesti tersebut bahkan saya membuat jurnal kalimat positif yang khusus berisi sugesti positif. Saya sediakan satu lembar kertas yang saya tulis kalimat yang sama berulang-ulang. Isinya seperti ini, “saya percaya diri berbicara di depan umum dan perasaan saya biasa-biasa saja”. Kalimat tersebut saya tulis berulang-ulang hingga memenuhi kertas tersebut. Lalu kertas tersebut saya simpan di dalam dompet. Setiap hari saya buka dan saya baca keras-keras dalam hati.

Hingga suatu saat kesempatan berbicara di depan umum akhirnya tiba. Materi telah saya siapkan dan saya juga sudah berlatih keras untuk menguasai materi tersebut. Bahkan karena begitu takutnya, materi presentasi yang akan saya sampaikan tersebut telah saya hafalkan semua. Saya berusaha mengingat tiap-tiap kalimat di masing-masing slide power point yang telah saya buat.

Menjelang waktu tampil saya bisa merasakan keresahan yang muncul dalam diri. Pikiran negatif seperti tidak bisa lepas begitu saja dalam pikiran. Karena saya sudah sering membaca jurnal kalimat positif yang saya taruh di dompet maka saya fokus dengan sugesti itu saja. Saya ucapkan berkali-kali dalam hati. Hingga akhirnya saya bisa menyelesaikan presentasi saya tersebut. Moment pertama kali berbicara di depan umum tersebut tidak terlupakan dalam ingatan. Meskipun ada banyak evaluasi yang perlu di lakukan namun kesalahan serta kekurangan yang pernah di buat makin membuat saya memahami bagaimana menjadi pembicara publik yang baik.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Rumah Hipnoterapi Adam Hidayat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *