Sejujurnya Aku Tidak Mencintai Suami
(Tidak mencintai suami). Seperti di sambar petir di siang hari ketika mendengar ucapan sang istri bahwa selama ini istrinya ternyata tidak mencintai dirinya . Rasa tidak percaya, shock berat, marah, kesal, benci membuat kata ‘cerai’ keluar dari mulutnya di kala itu. Padahal buah dari pernikahan mereka telah dikarunia tiga orang anak. Ia sendiri tidak tahu penyebab sang Istri berkata seperti itu.
Namun demi mempertimbangkan masa depan anak maka ‘sandiwara keluarga’ dimainkan seakan-akan mereka tidak berpisah dan masih tinggal dalam satu rumah namun tidur terpisah. Meski sang istri akhirnya mengaku khilaf dan meminta maaf serta berkeinginan untuk rujuk kembali namun sebagai seorang suami dirinya tidak bisa dengan mudah menerima permintaan rujuk tersebut.
Rasa kecewa si suami terhadap istrinya terus timbul bahkan berdampak terhadap prestasi kerjanya. Pribadinya mulai berubah, menjadi mudah marah, selalu bersinggungan dengan orang lain, target kerja yang tidak bisa terselesaikan, dan sebagainya. Dirinya sudah tidak seperti dulu. Kini Ia lebih banyak mengedepankan emosi dan amarah. Bahkan hasil kerjaanya pun di nilai buruk oleh rekan kerja maupun atasannya.
Keinginan untuk menghilangkan ingatan atas kejadian waktu itu begitu kuat hingga Ia memutuskan untuk melakukan Hipnoterapi. Tahapan demi tahapan sesi hipnoterapi mampu dijalaninya dengan baik, namun ada satu hal yang sulit untuk di lupakan oleh si suami dan sepertinya ingatan itu terus bertahan dan tidak bisa dilepas.
Ingatan akan perkataan si istri terdengar sangat jelas dan selalu hadir di pikirannya. Sepertinya ada hal dalam dirinya yang tidak terima di perlakukan seperti itu. Ia merasa harga dirinya telah runtuh berkeping-keping dan dikecewakan. Sehingga butuh beberapa waktu untuk bisa berdamai dengan bagian dirinya yang tidak terima tersebut.
Sejatinya sebuah memori di dalam pikiran manusia diterima melalui lima panca indera. Apakah itu berupa gambar (visual), pendengaran (auditory), perasaan dan perabaan (kinesthetic), penciuman (olgafactory) atau pengecapan (gustatory). Dari kelima panca indera tersebut sebuah pengalaman diproses menjadi pemaknaan yang nantinya akan tersimpan (diingat). Dan setiap orang memiliki kesukaan (preferensi) di dalam menyimpan memori tersebut.
Dalam kasus diatas, indra pendengaran si suami mampu dengan sangat kuat menyimpan data mengenai nada suara, irama serta bunyi yang diucapkan oleh si istri. Sehingga kata-kata si istri yang tidak menyenangkan tersebut selalu hadir. Dengan kata lain, jika si suami mampu mengingat ‘suara’ dengan baik maka tentunya ia juga mampu mengingat dengan baik suara lain yang ia senangi, misalkan; lagu kesukaannya, suara anak-anaknya, suara hujan di malam hari, suara ombak di lautan, suara ibu atau bapaknya semasa ia kecil dahulu, suara orang yang ia hormati atau kagumi dan sebagainya.
Dengan mengganti suara si istri dengan suara-suara lain yang lebih menyejukkan atau menyenangkan menjadi fokus sesi therapy, meskipun hal tersebut belum menyelesikan secara tuntas penyembuhan karena masih ada hal lain dalam dirinya yang terluka atau tidak menerima begitu saja yakni ‘harga diri’. Sehingga sesi hipnoterapi perlu ditindak lanjuti dengan melalui pendekatan lain yakni menggali untuk menemukan bagian diri mana yang terluka dan perlu di sembuhkan. Tentunya dengan teknik yang berbeda dengan yang telah di jelaskan diatas.
Dari kasus diatas, hal yang sangat perlu dan menjadi perhatian kita adalah mengetahui ‘kesukaan’ atau ‘kesenangan’ (preferensi) pikiran kita masing-masing di dalam menerima sebuah informasi.
Tentu jika anda memiliki preferensi Visual maka dengan sangat mudah bagi anda mengingat sesuatu dalam bentuk gambar, warna, tekstur, gerakan, object, cahaya, dsb. Oleh karena itu, mulai saat ini sepertinya anda perlu berhati-hati di dalam menyimpan ingatan atas sesuatu yang anda lihat. Apalagi jika ingatan tersebut memiliki makna negatif bagi diri anda. Dan dengan menggunakan teknik di atas maka tentunya anda bisa pula mengganti gambar negative dalam pikiran anda dengan gambar yang lebih nyaman untuk dibayangkan atau di lihat.
Lalu bagaimana dengan anda yang memiliki preferensi kinesthetic?
Pusat Hipnoterapi Jakarta
Leave a Reply