Menjadi Homoseksual

Menjadi Homoseksual

(Menjadi homoseksual) – Yang aku tahu bahwa aku adalah anak sulung laki-laki satu-satunya di keluargaku.

Kakak-kakaku semuanya adalah wanita. Aku di besarkan dalam lingkungan para wanita.

Ayahku meninggal ketika aku SMP kelas 1. Jadilah aku satu-satunya laki-laki di keluargaku.

Kakak-kakaku sangat protektif dalam menjagaku begitu pula ibuku.

Apapun yang aku inginkan seringkali sulit aku peroleh bahkan dalam hal pergaulan.

Mereka sangat melindungiku dengan ketat sehingga aku sangat membenci mereka.

Seingatku, mulailah dari sana aku membenci wanita. Mereka terlalu khawatir dan terlalu mengatur.

Ketika aku tumbuh dewasa aku mulai berani untuk melawan mereka dan akhirnya suatu malam ketika aku sedang menginap di rumah teman SMA-ku. Kudapati ia sedang memegang bagian sensitif di tubuhku. Bukannya melawan aku malah menikmati sentuhan itu.

Pengalaman itu membuatku tertantang untuk melakukan hal yang sama dengan temanku yang lain.

Aku menyadari bahwa aku memiliki kelainan dan menjadi homoseksual

Dari pencarianku  aku menemukan beberapa teman yang menikmati apa yang aku lakukan kepada mereka.

Hingga suatu saat aku menyadari bahwa apa yang aku lakuakn tersebut adalah salah. Sehingga aku memutuskan untuk menikah sehingga aku memiliki satu orang anak.

Entah mengapa dorongan untuk mencintai sesama jenis muncul kembali ketika aku sudah menikah.

Menjadi homoseksual seperti telah mendarah daging dan sulit aku tinggalkan.

Terlebih saat ini salah satu rekan kerjaku juga memahami kondisiku yang suka sesama jenis.

Hinga akhirnya kami menjalin hubungan terlarang itu. Hubungan itu sudah sangat jauh dan sulit rasanya sulit untuk dipisahkan.

Suatu saat rekan kerjaku menyadari bahwa ia tidak bisa lagi melanjutkan hubungan itu dan aku merasa sangat kecewa bahkan tidak bisa menerima kenyataan untuk berpisah dengannya.

Hatiku hancur dan ingin melupakannya. Namun sangat sulit bahkan rasanya seperti tidak sanggup.

Padahal aku saat ini adalah seorang suami yang memiliki satu orang anak.

Mungkinkan Hipnoterapi bisa membantu?. Apakah aku bisa melupakannya?. Aku ingin kembali normal dan hidup bersama anak dan istriku. Kehidupan seperti ini sungguh menyiksaku.

Pusat Hipnoterapi Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *