Anak Tidak Percaya Diri

(Anak tidak percaya diri)
“Hayo nak cepat-cepat bangun!”
“Hayo segera bobo, besok kesiangan sekolahnya lho…!”
“Kalau mengerjakan sesuatu jangan lamban donk, bisa cepat sedikit tidak!”
Kata ‘cepat-cepat’, ‘segera’, ‘jangan lamban cepat sedikit’ selalu diucapkan oleh orang tua, bahkan saya pun dahulu sering mengatakannya kepada anak saya. Dampaknya, anak saya jadi mudah panik, tergesa-gesa dan senangnya dimarahi terlebih dahulu baru mengerjakan sesuatu yang saya minta. Pada awalnya saya tidak mengetahui hal tersebut hingga saya akhirnya belajar mengenai dampak bahasa pada diri anak, termasuk dampaknya juga kepada diri kita sendiri.
Mengapa bisa berdampak? hal ini karena setiap hari manusia berbicara kepada dirinya sendiri, tentu jika bahasa yang disampaikan berisi bahasa-bahasa yang negatif, maka jangan heran jika perasaan anda pun menjadi tidak menyenangkan.
Baca Juga : Parenting Itu Memahami Anak
Pernah suatu kali ada orang tua yang datang untuk hipnoterapi dan mengeluh karena anak tidak percaya diri, padahal katanya, di rumah sang anak sudah dimotivasi dan diberi pengertian agar bisa menjadi anak yang percaya diri. Nah, perlu anda perhatikan bahwa dalam berkomunikasi kepada anak, khususnya yang menyangkut keinginan orang tua kepada anak-anak mereka, yaitu fokuslah pada hal-hal yang membangun si anak untuk bisa menjadi seperti yang anda inginkan bukan pada hasil akhirnya. Jika anda hanya fokus pada hasil akhirnya, tanpa membangun pondasi yang kuat di awal, maka hal itu hanya akan membuat anda kecewa bahkan menyalahkan sang anak.
Jika anak tidak percaya diri dan anda ingin anak bisa percaya diri, maka fokuslah kepada bagaimana melatih anak untuk bisa memiliki kesempatan sebanyak-banyaknya berbicara dan anda menjadi pendengar yang baik. Luangkan waktu dan bangun kepercayaan diri si anak untuk mengungkapkan pendapatnya. Lalu, berikanlah apresiasi yang tulus atas setiap prestasi sekecil apapun yang ia peroleh sehingga lambat laun si anak pun akan merasa dihargai dan terbangun kepercayaan dirinya.
Jika anak memiliki kelebihan atau bakat tertentu, maka bangunlah kepercayaan dirinya melalui bakatnya tersebut. Jangan minta kepada anak untuk segera memperoleh hasil dari apa yang dikerjakannya, biarkan ia berproses, maka dengan sendirinya anda akan melihat hasilnya nanti ketika ia sudah benar-benar percaya diri. Tugas anda mendampingi dan terus memotivasi.
Cara yang lebih efektif untuk bisa membuat anak anda menjadi seperti apa yang anda inginkan adalah dengan cara “go first”, yakni anda sebagai orang tua memberikan contoh di awal. Ini merupakan teknik yang sangat ampuh dalam mendidik anak untuk menjadi seperti yang anda inginkan, sekaligus untuk inrtrospeksi diri. Misalkan ; jika anda ingin anak anda rajin sholat di masjid, apakah anda juga selalu mengajaknya bersama-sama berangkat ke masjid?. Jika anda ingin anak menjadi penulis, maka sudahkah anda memperkenalkannya dengan buku-buku bacaan dan ia sendiri juga sering melihat anda membaca buku dan membuat tulisan-tulisan?, dan sebagainya.
Terakhir, agar anak anda bisa menjadi seperti apa yang anda inginkan maka cara termudah adalah dengan mengevaluasi diri sendiri. Jika anak dari teman atau tetangga anda pandai bermain music, maka pasti ayahnya bisa memperkenalkan musik dengan baik. Jika mereka pandai bernyanyi, maka pasti orang tuanya sangat senang memperkenalkan dunia tarik suara kepada anak mereka. Jika mereka pandai berolahraga, bisa menghapal Al Quran, pandai otomotif, suka berpetualang, lebih berani dan percaya diri, pandai berbicara, maka lihatlah bagaimana keluarga tersebut membangun anak-anak mereka agar bisa menjadi seperti yang mereka inginkan. Bagaimana dengan anda?
Pusat Hipnoterapi Jakarta
Leave a Reply